Friday, April 30, 2010

Cermin Jiwa

Mencari cermin bagi kembaran maya jiwa
Mencari sesuatu yang tak pernah tahu tentang diri
Agar menjadi yang lebih baik
Agar noktah-noktah dosa tersucikan
Tapi dimanakah kan kudapatkan
Adakah yang mau berbagi?
Adakah yang mau memberi?

Benarkah cermin jiwa adalah mendengar?
Mendengar...dan mendengar...?
Membuka hati suara yang menyakitkan?
Membuka hati suara yang menyudutkan?

Ah...cermin jiwa datanglah
Datanglah padaku yang sedang mencari
Mencari diri yang ingin menjadi lebih baik
Mencari noktah-noktah yang hendak disucikan

Jika benar harus mendengar
Maka aku akan mendengar
Jika benar hati tersakiti
Biarlah hati ini tersakiti
Jika benar harus tersudut
Biarlah aku tersudut
Dan biarlah kembaran maya jiwaku tertangkap mata hati
Hingga aku bisa memperbaiki
Dan noktah-noktah ini pergi

Benarkah cermin jiwa adalah menghitung diri?
Menghitung kebajikan?
Menghitung keburukan?

Ah...cermin jiwa singgahlah dihatiku
Biarkan ku memiliki mu
Agar aku senantiasa berbuat kebajikan
Agar aku senantiasa tak berbuat keburukan

Jika benar harus berhitung
Biarlah diri ini ingin menjadi ahli berhitung
Tetapi apakah yang akan kuhitung
Bahkan biji zarah pun tak nampak
Bahkan kemana jatuhnya timbangan ku tak tahu
Takutku akan pembenaran-pembenaran terhadap yang salah
Takutku akan ketenangan-ketenangan palsu yang luput dari mata
Tetapi biarlah kuhitung
Agar diri belajar waspada
Agar diri senantiasa ingat
Jika benar harus dihitung
Biarlah diri menghitung dengan segala kerendahan diri pada Sang Maha Hisab

Ah..cermin jiwa menetaplah dihatiku
Biarkan hadirmu melengkapiku

Aamiin.

No comments:

Post a Comment

Bahasa Merdu - Puisi Cinta

Bahasa Merdu - Pidato