Monday, August 9, 2010

Marhaban ya Ramadhan

Di atas batu yang membara, budak hitam terbakar punggungnya dengan siksa. Hanya seruan Ahad..ahad yang diucapkan.

Dia hanya menyatakan keimanannya tetapi tak meminta kebebasannya. Aku percaya penciptaku ada, aku tak meminta kebebasanku, aku hanya menyatakan keyakinanku. Ahad...ahad.

Dan ia pun memperoleh kemuliaan yang tak pernah dimintanya. Dan dari mulutnya yang mulia itulah kita selalu mengenangnya 5 waktu sehari.

Seorang budak yang menyatakan imannya, tetapi tak meminta kebebasannya mengajarkanku Ramadhan adalah wasilah manifestasi keimanan kita. Dan biarlah Ia mebalasnya.

Marhaban ya Ramadhan
Ahad...ahad...ahad.
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

Bahasa Merdu - Puisi Cinta

Bahasa Merdu - Pidato