Friday, January 8, 2010

Yang Tak Pernah Diam

Berontak dan menggebrak
meskipun tenaga telah menguap.
Berani dan tak ragu
meskipun meniti pinang.
Gejolak bahan bakar kehidupan.
Kepedihan dan ketidak adilan membuka mata.

Apakah jantung rela berhenti?
Mungkin lidah sudah mati rasa.
Kompas di hati tak menunjukkan arah.
Diam diri di sudut kebimbangan.
Petinju yang tak pernah meninju.
Patung yang menunggu hitungan ke-10.

Suarakan hati,
dendangkan rasa,
tuliskan semangat.
Bahkan ilalang tak diam diterpa angin.
Lebah berani menyengat.
Hanya hati batu yang diam di dasar sungai.

Angin berdesir mengisi kekosongan.
Ombak mengejar pantai.
Kokok ayam mengusir sepi.
Doa dalam kesedihan.
Harapan janganlah pernah pudar.

No comments:

Post a Comment

Bahasa Merdu - Puisi Cinta

Bahasa Merdu - Pidato