Friday, January 8, 2010

Aku Hanya Ingin Bertemu

Membaca dirimu dikekinian,
rasa sedih tak mau beranjak pergi.
Adakah sosok yang menggantikan,
ataukah layaknya bulan yang satu,
seperti matahari yang hanya satu.
Sedihkah dirimu melihat kami?
Jauhkah kami dari harapanmu?
Meskipun panduan tlah tuntas,
sanggupkah kami menjadi makmummu?

Ilmu untuk diterapkan,
hati untuk bercermin,
pemimpin tidak untuk ditakuti.
Dirimu untuk ditauladani.

Keinginan mengikutimu begitu kuat.
Arusnya cobaan pun tak mau kalah.
Seolah-olah ingin menghapus jejakmu.
Putri dunia sangat menggoda, menyibukkan diri,
menenggelamkan nurani.
Ah dimanakah kusimpan iman,
dimanakah kusimpan kisah dirimu?

Mendengar kisahmu terkadang
mata ini samar memandang,
hati tak bergelombang,
urusan dunia bak daun yang ditopang semut,
sepertinya besar ternyata ringan dirasa.

Kisahmu jembatan kami,
menyambung tali rindu yang tak terputus,
menyambung ribuan hari yang membatasi,
raga tak mungkin berpelukkan,
hanya jiwa haus akan panutan,
meskipun dilukiskan dalam tulisan.

Kerinduan...
adakah obatnya,
benarkah pertemuan?

Ya Yang Mulia Muhammad berilah kami syafaatmu.

No comments:

Post a Comment

Bahasa Merdu - Puisi Cinta

Bahasa Merdu - Pidato