Sunday, January 10, 2010

Catatan Hari Terakhir Sang Raja

Kerajaanku membentang luas.
Sawah yang menghijau
Pangan tak pernah kekurangan.
Kelaparan tak pernah diucapkan.
Tubuh-tubuh sehat dan segar.
Lautan optimis bergelora.

Cinta damai, cinta damai.
Dimana-mana slogan itu dikumandangkan.

Pena-pena kami tak pernah kering.
Sastra dan pengetahuan berkembang pesat.
Buku-buku bak rumput yang tumbuh dimana-mana.
Semua orang suka membaca, suka menulis.
Tak pernah ada ahli yang tak ada di kerajaanku.

Cinta damai, cinta damai.
Dimana-mana slogan itu dikumandangkan.

Ketentraman dan kedamaian menjadi ruh kami.
Kami tak mengenal pertikaian.
Semua dapat diselesaikan segera.
Tak pernah kami menunda berbaikkan.

Cinta damai, cinta damai.
Dimana-mana slogan itu
dikumandangkan.

Pedang sudah berkarat.
Tak ada yang ingat dimana disimpan.
Bertempur tak pernah diucap,
apalagi berpartisipasi.
Hingga suatu saat,
dimana malam tak ada bintang.
Serangan musuh membabi buta.
Tak ada yang selamat.

Cinta damai ternyata slogan kosong.
Meninabobokkan kita supaya lelap.
Tak ada tempat untuk kuat.
Terbuai indahnya dunia
hingga tak selamat.

No comments:

Post a Comment

Bahasa Merdu - Puisi Cinta

Bahasa Merdu - Pidato