Tuesday, January 5, 2010

Depresi

Melihat raut mukanya yang kosong,
energi negatif yang meluap-luap.
Serasa terseret ke dalam pusaran
yang membawa ke dasar laut emosi.

Ku mencoba menegurnya,
membangunkannya dari kerendahan harga dirinya,
menyadarkannya masih ada pasang setelah surut.

Engkau semestinya menjadi cahaya bagi saudaramu,
bagi sahabatmu,
bagi yang mencintaimu.
Janganlah harapanmu sirna karena keberhasilan yang tak teraih.
Janganlah cita-citamu pupus karena kehilangan.

Bangun-bangun,
setelah surut akan tiba pasang.
Tersenyumlah,
sembuhkanlah luka hatimu.
Janganlah takut terluka,
karena badai tak pernah berhenti mengejar ombak di laut.

Jika menengok ke belakang membuat mu lemah,
terbitkanlah harapan di depan.
Jika tak ada lagi rasa percaya dalam dirimu,
satu yang engkau percaya: dirimu ada di sini.
Sang Penciptamu pun ada untuk bersandar.

Hilangkanlah tatapan kosongmu.
Meluaplah optimismu,
engkau sudah berada di dasar terendah di kurun waktumu.
Lukamu akan menjadi fondasi terkuat untuk maju.
Badai yang sama tak akan menjatuhkanmu lagi.

No comments:

Post a Comment

Bahasa Merdu - Puisi Cinta

Bahasa Merdu - Pidato