Tuesday, January 5, 2010

Sepi Tanpa Mu

Waktu menunjukkan 12 siang,
saat kaki-kaki ini berjalan menyusuri keramaian di sebuah mall.
Begitu penuhnya manusia berkumpul,
dan bercengkrama.
Keramaian begitu menyesakkan.
Kesepian jasad tak hadir di sini.

Kembali mereka ke kubikusnya masing-masing.
Pekerjaan demi pekerjaan diselesaikan.
Masalah dan solusi selalu jadi santapan.
Fikiran tak pernah kesepian.

Jam 5 sore,
antrian ratusan mobil
dan ribuan sepeda motor menggila.
Ramai sekali,
wajah-wajah yang lelah
yang ingin segera sampai di peraduan.
Sepanjang jalan imajinasi menemani.

Ragaku bersama berjuta-juta orang di bumi ini,
tak pernah ia kesepian.
Keseharian dan kesenggangan ada yang menemani.
Tetapi di mana ruhku.
Terkadang ia meronta,
ia menjerit,
ia menangis,
ia merasa sepi di dalam keramaian.

Mungkin nanti saat raga tak berkuasa lagi,
saat ia diam,
ruhku tak akan sendiri.
Mungkin nanti di saat kesepian
ruhku berada dalam keramaian.

Biarlah raga ini tenggelam dalam lautan waktuku.
Biarlah jiwa ini menyelam dasarnya samudra kehidupan.
Di sanalah akan kutemui hilangnya kesepian.

No comments:

Post a Comment

Bahasa Merdu - Puisi Cinta

Bahasa Merdu - Pidato