Tuesday, January 5, 2010

Menanti Hujan Tiba

Tanah telah merekah,
sungai-sungai tlah surut,
dasarnya pun sudah terpecah-pecah.
Bilakah sang hujan turun,
menghilangkan dahaga yang berkepanjangan?

Hanya doa yang bisa diucapkan,
itupun penuh keraguan.
Disaat-saat seperti ini harapan
dan pesimis bercampur.
Harapan seperti jarum dalam setumpuk jerami rasa pesimis.
Memang berbeda tetapi susah menemukannya.

Sebenarnya kita punya fasilitasnya, sholat memohon hujan.
Yang sebenarnya juga ujian.
Akankah hati kita beriman,
akankah jiwa kita bertaqwa.
Takutlah teman setia bagi mereka yang mendustainya.
Rasa pedih tak terkira dari Maha Perkasa,
yang sangat cepat membuat perhitungan.

Janganlah mendustai nikmatnya,
jangan biarkan tanah ini menjadi kering.
Airilah dengan kalimat-kalimat kebaikan,
sinarilah dengan doa-doa ampunan,
tanamilah dengan pohon-pohon kebajikan.
Sehingga tak pernah kering hati kita,
hingga keberkahan demi keberkahan bersama kita.

Aamiin.

No comments:

Post a Comment

Bahasa Merdu - Puisi Cinta

Bahasa Merdu - Pidato