Tuesday, May 18, 2010

Tuan Penyair

Tuan penyair penamu menghantam keras wajahku
Membuatku malu tertunduk di sudut netral
Aku pun jatuh dalam hitungan ke-10
Tak berani aku bertarung lagi

Tuan penyair penamu tajam mengiris hati
Membuatku bersedih tanpa bisa berhenti
Membaca karya mu aku hanya bisa melongo dengan air mata
Pedih dan perih sekali kata-katanya
Bukan mengenai harga diriku
Tetapi ceritanya itu aku nggak ku ku...

Tuan penyair penamu membius fikirku
Sadarku terbang dalam alam imajinasi yang tak pernah kupijak
Bukan hanya sekedar wisata fikir
Tetapi juga mengolahnya dan membiarkannya menyerap gizi yang ada

Tuan penyair aku minta ampun
Penamu sudah mengoyak-ngoyak diriku
Diriku membaca karyamu menjadi diri yang lain
Apakah engkau berani bertanggung jawab atas ulahmu?
Tuan penyair aku tidak meminta engkau menikahiku
Hanya tanggung jawab yang kupinta

No comments:

Post a Comment

Bahasa Merdu - Puisi Cinta

Bahasa Merdu - Pidato