Friday, May 28, 2010

Kenangan

Kenangan yang tak terduga itu muncul menghancurkan jemu yang mengikat, padahal telah terpendam dan terbenam di dasar laut memori masa kecil. Kenangan itu memberikan bunga-bunga rasa entah namanya apa, padahal aku sudah menua, melaju jauh dari waktu itu.

Kesendirianku ternyata sudah terusir. Senyum-senyum kecil menemaniku memberikan meriah, bahkan ia sangat akrab denganku diwaktu ini. Apakah ini kegilaan, buah dari kejemuan yang tiba-tiba terpangkas. Tercabut begitu saja, berikut akar-akarnya yang ternyata dalam tertanam.  Dan tanaman jemu itu pun segera tergantikan dengan tunas-tunas kenangan.

Tunas-tunas itu tumbuh begitu cepat memenuhi semua ruang yang ada. Membuatku terkadang terpingkal-pingkal, membuatku terkadang sedih ,  ah rasa-rasa itu terkadang silih berganti, meskipun sekilas, hanya sekelebat, hanya sepersekian detik, berlomba mengisi jiwaku.

Ternyata aku sudah menua. Menua yang kusadari ternyata bermakna kaya, kaya dengan kenangan, kaya dengan rasa, kaya dengan emosi, dan semuanya adalah aku di saat ini.

No comments:

Post a Comment

Bahasa Merdu - Puisi Cinta

Bahasa Merdu - Pidato