Perlahan-lahan wanita itu mencoba menyadari hatinya
Tetapi ia tetap tak mampu menghapus bayangan baru yang menyusup
Ia bersemangat di pagi hari
Ia bersemangat melangkahkan kaki ke kerja
Ia menyambut rutinitasnya dengan energi baru
Wajah yang menemani disendirinya
Wajah yang bukan saja bayangan bekas-bekas kenangan
Wajah yang bisa ditatapnya
Sembunyi-sembunyi dengan sudut matanya
Dan memberinya senyum manis di sudut bibirnya ketika tertangkap si empunya wajah
Dan menyusuplah rasa aneh itu ke dalam hatinya
Sang penggoda semakin agresif
Melihat kesempatan yang telah terbuka
Serangan-serangan gerilya dilancarkan
Hingga ia merasa waktunya tiba untuk mengkoyak mangsanya
Dia merasa di atas angin
Tarik ulur...
memberi rasa...
menjual mahal cinta..
memberi simpati...
memberi tanda-tanda..
sinyal-sinyal harapan
Ah...jurus-jurus penggoda yang sangat ampuh
Hati sendiri mana yang tak terpikat
Beberapa malam ini wanita itu sudah tak menangis
Ia sudah melupakan sakitnya sendiri
Ia sudah melupakan jejak-jejak kesetiaan yang digenggamnya kuat-kuat
Ia sudah lelah dengan rasa rindunya
Dan kini ia sudah merasa hidup kembali
Hidupnya bersinar
Langkahnya ringan
Ada energi yang tumbuh dari mana
Membuatnya semangat melalui hari demi hari
Tapi tiba-tiba dirinya terhentak
Tingginya matahari tiba-tiba dirasakannya asal ia terhempas
Sebuah SMS rindu dari suaminya yang tersisihkan beberapa hari dari hatinya
'Rinduku sekiranya raga belum dapat bersua, tahulah bahwa setiaku mengikat seluruh ragaku untukmu'
SMS singkat yang menggetarkan
SMS singkat yang memutarbalikkan dunia hatinya
Fikirannya tiba-tiba hampa sesaat
Jantungnya berdegup hingga terdengar ditelinganya
Serasa dunia bergoyang
Tiba-tiba ia merasa lemas
Bahkan handphone ditangannya terlepas
Istighfar...dia istighfar...
Menetes dan menetes air matanya
Malam ini rindu lamanya tumbuh kembali
Rasa aneh yang manis yang dinamakannya cinta untuk sang penggoda dimuntahkannya
Ia menangis
Tetapi ia jua tersenyum
Malam ini sujud lamanya kembali lagi
Ia kembali menelusuri sudut-sudut sajadahnya dengan tekun
Ia berbisik pada Tuhannya
'Aku mengaku salah....'
Sajadah itu basah
Matanya yang sembab itu sumbernya
Tetapi sebenarnya rindu lamanya itu lah sebabnya
Malam itu adalah titik balik dalam hidupnya
Meskipun tak bertemu, meskipun tak bersua rindu lamanya telah tumbuh kembali
Bahkan kini ia semakin mantap
Kini ia semakin tahu apa arti setia
Kini ia semakin tahu apa artinya mempertahankan cinta
Ia mempunyai perisai
Ia mempunyai keyakinan untuk melindungi rindunya sepenuh hati
Wednesday, May 12, 2010
Rindu yang Menggigit (3) - Perisai itu ada
Labels:
cerita,
cerita cinta,
cerita puitis,
perisai,
puisi,
puisi cinta,
puisi rindu,
RYM3
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Labels
air mata
akar
akhirat
Allah
angin
apresiasi
balon
bayangan
beban
benci
berkelana
bidadari
biji zarah
buah
buku
CCL(1)
CCL(2)
CCL(3)
CCL(4)
cemas
cerita
cerita absurd
cerita cinta
cerita puitis
cermin
cinta
cinta pergi
cita-cita
damai
danau
daun
detik
doa
dua sahabat
dunia
ekspresi
gadis
garis tangan
gerimis
gratis
gula
hak
hamba
harapan
harimau
hati
hidup
hujan
ide
ilmu
imajinasi
inspirasi
internet
istana
jarak
jeda
jejak
jemu
jerat
jiwa
kakek
kantuk
kelu
kenangan
kewajiban
khayalan
komentar
kondisi sosial
kotak pandora
kreasi
kunci
langit
langkah
lapar
lelaki
lucu
lupa
malam
mangga
mata
matahari
mendung
menikah
mentari
merdeka
mimpi
motivasi
Nabi Muhammad
nafas
naga
nasehat
noktah
ombak
paceklik
pagi
panah
pantai
pantun
pasir
pedagang
pelangi
pemain utama
pemanis
pemberani
pengelana
perasaan
percaya
perisai
perjuangan
pertanyaan
pesawat
pidato
pohon
prasangka
PRH1
PRH2
provokator
puisi
puisi absurd
puisi cinta
puisi islam
puisi jati diri
puisi motivasi
puisi rindu
purnama
pusaka
raja
razia
rindu
rintik-rintik
romantis
ruang hampa
ruang romantis
RYM1
RYM2
RYM3
RYM4
sahabat
sang penyair
sastrawan
sayap
sedih
sehat
selancar
semangat
sembunyi
semut
senang
sepi
sombong
sujud
surga
syair
syukur
tangga
tanya
tari
teh
terlena
timbangan
top up
tunggu
waktu
wudlu
No comments:
Post a Comment