Di suatu sore yang cerah aku pergi ke salah satu kafe favoritku. Kafenya nyaman sekali, aku bisa mengerjakan pekerjaanku di situ. Berselancar inernet pun sangat cepat, cukup bermodal notebook dengan Wi Fi, kita tak dikenakan beban biaya. Sepertinya pemilik kafe ini sangat memanjakan pengunjung. Tempat duduk dan meja dibuat sedemikian rupa, sehingga bekerja dalam waktu lama tidaklah melelahkan.
Setelah kupilih salah satu meja, akupun segera memilih pesanan. Pura-pura aku membuka-buka menu. Padahal dari awal aku sudah tahu apa yang kupesan. "Mbak saya pesan teh yasmin", pesanku pada pelayan itu. Pelayan itu rupanya sudah hapal dengan kebiasaanku. Dia mencatat dan menganggukkan kepalanya sebelum pergi. Teh yasmin di kafe ini memang luar biasa. Aromanya mwnggugah semangat, rasanya seolah-olah menetralisir kejemuan, yang paling asyiknya lagi bisa isi ulang tanpa batas.
Teh itu sendiri dipercaya memberikan banyak efek positif bagi peminumnya. Seperti dia mampu berperan sebagai anti oksidan yang luar biasa, mengikat sel-sel radikal bebas, sehingga bisa mencegah kanker dalam tubuh kita. Ada juga yang bilang teh menjaga kelangsingan tubuh kita.
Tak berapa lama kemudian pelayan datang membawa pesananku. Sambil bekerja dan berselancar mengumpulkan bahan-bahan yang kuperlukan, teh yang sudah tersedia pun aku minum. Cawan demi cawan pun kuteguk. Tak terasa sudah tiga jam lamanya. Aku pun segera berberes dan membayar apa yang kupesan. Untuk teh wangi aku harus membayar 10 ribu rupiah. Sedangkan biaya berselancar 3 jam di luar kafe 30 ribu rupiah. Ah, aku pun melangkah keluar kafe favoritku dengan senang.
Saturday, February 20, 2010
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Labels
air mata
akar
akhirat
Allah
angin
apresiasi
balon
bayangan
beban
benci
berkelana
bidadari
biji zarah
buah
buku
CCL(1)
CCL(2)
CCL(3)
CCL(4)
cemas
cerita
cerita absurd
cerita cinta
cerita puitis
cermin
cinta
cinta pergi
cita-cita
damai
danau
daun
detik
doa
dua sahabat
dunia
ekspresi
gadis
garis tangan
gerimis
gratis
gula
hak
hamba
harapan
harimau
hati
hidup
hujan
ide
ilmu
imajinasi
inspirasi
internet
istana
jarak
jeda
jejak
jemu
jerat
jiwa
kakek
kantuk
kelu
kenangan
kewajiban
khayalan
komentar
kondisi sosial
kotak pandora
kreasi
kunci
langit
langkah
lapar
lelaki
lucu
lupa
malam
mangga
mata
matahari
mendung
menikah
mentari
merdeka
mimpi
motivasi
Nabi Muhammad
nafas
naga
nasehat
noktah
ombak
paceklik
pagi
panah
pantai
pantun
pasir
pedagang
pelangi
pemain utama
pemanis
pemberani
pengelana
perasaan
percaya
perisai
perjuangan
pertanyaan
pesawat
pidato
pohon
prasangka
PRH1
PRH2
provokator
puisi
puisi absurd
puisi cinta
puisi islam
puisi jati diri
puisi motivasi
puisi rindu
purnama
pusaka
raja
razia
rindu
rintik-rintik
romantis
ruang hampa
ruang romantis
RYM1
RYM2
RYM3
RYM4
sahabat
sang penyair
sastrawan
sayap
sedih
sehat
selancar
semangat
sembunyi
semut
senang
sepi
sombong
sujud
surga
syair
syukur
tangga
tanya
tari
teh
terlena
timbangan
top up
tunggu
waktu
wudlu
No comments:
Post a Comment