Saturday, February 20, 2010

Angin Dingin

Mengerutkan wajahku
Tulang rahangku bernyanyi tanpa nada
Ketiak tempat sembunyi jemari tanganku
Merapatkan tubuh berlindung dari serbuannya

Di ketinggian ini entah apa yang kucari
Hanya dingin yang menemani
Sekali-kali angin berhembus menerpaku
Betapa lemahnya aku
Bahkan hanya hembusan pelan aku mengaku kalah
Mengkerutkan tubuhku
Terkadang menggigil aku
Menghangatkan diri

Sejauh pandang kulepaskan
Lembah yang hijau
Pohon dan rumah berselingan
Kombinasi alam dan budaya manusia
Sudah tak asri lagi

Kicauan burung di pagi
Memberikan ketenangan
Kutarik nafasku sedalam-dalamnya
Sejenak terlepas dari keterikatan
Segar sejenak

Angin dingin pun berhembus untuk tiada
Ah...aku merasa lemah
Kalah lagi
Menggigil
Merapatkan tubuh
Menggosok-gosokkan tangan
Bersujud aku pada Mu
Tak berani kami menentang Mu
Duhai Yang Maha Perkasa

No comments:

Post a Comment

Bahasa Merdu - Puisi Cinta

Bahasa Merdu - Pidato