Sunday, February 7, 2010

Menanti

Membiarkan mataku mengeksplorasi
Memandang kesibukkan orang lalu lalang
Mencoba belajar membaca bibir
ternyata tidak bisa
Membuatku garuk-garuk kepala
Bukan karena tebal atau tipisnya
Rupanya harus kursus terlebih dahulu

Menatap wajah-wajah yang ada
Entah bagaimana Allah menciptakan
Kombinasi setiap anggota badan
Menjadi susah sekali serupa
Subhanallah....
Sungguh luar biasa

Menanti...
Yang ditunggu belum datang jua
Menghabiskan waktu
Bosan pergilah

Mencoba permainan yang ada di hp
Semenit dua menit
Satu jam terlampaui
Menanti...
Yang ditunggu belum datang jua

Hujan pun tiba
Tetes demi tetes air berjatuhan
Irama yang tak kumengerti
Lagu air, angin, dan petir
Tetes demi tetes makin deras
Berlomba segera bersua tanah

Akupun mengamati
Perubahan sekeliling yang terjadi
Wajah-wajah yang lari berteduh
Kendaraan-kendaraan dalam hujan
Irama kesibukkan seolah-olah terkacaukan
Rupanya alur cerita makin kaya
Eksplorasiku menemukan subyek-subyek baru

Waktu bergulir
Tak pernah ia lari
Ataupun berhenti
Ia selalu tak peduli

No comments:

Post a Comment

Bahasa Merdu - Puisi Cinta

Bahasa Merdu - Pidato