Wednesday, February 17, 2010

Cerita dalam Harapan

Ketika petir menyambar-nyambar
Saat hujan tak mengenal jeda
Angin berhembus untuk tiada
Tubuh-tubuh kecil menjajakan payung
Sekedar mendapatkan sekian rupiah
Hanya untuk bekal hari ini
Sekedar untuk tidak meringis memegang perut
Tubuh basah kuyup
Bahkan aku tak pernah melihat kucing sekuyup itu

Beranjak aku menggerakkan tubuh
Mereka berebut
Saling dorong
Tak peduli

Bimbang aku menuliskan ini
Ragu aku melukiskannya
Penjaja payung ini sebuah kebutuhan ataukah pengisi waktu senggang?
Cuaca tak bersahabat
Menjadi harapan
Apakah mereka punya masa depan?
Apakah kita berani mengatakan tidak?
Apakah kita berani mengatakan iya?

Harapan tak pernah bisa dibeli
Dia ada saat kita tak punya
Dia ada saat kita terlunta
Dia ada saat kita menggebu
Harapan milik kita semua

Penjaja payung apa yang engkau harapkan?
Capaian-capaian mungil diwaktu singkat
yang membuatmu merasa nyaman sejenak
Ataukah permainan rasa bagi orang yang berpunya?
Ataukah eksploitasi kepapaanmu kepadaku?

No comments:

Post a Comment

Bahasa Merdu - Puisi Cinta

Bahasa Merdu - Pidato