Tuesday, February 23, 2010

Tangga ke Langit

Saat Maghrib telah usai dan Isya' tiba
Berbisik angin dingin dari sela-sela rintik-rintik hujan
"Manakah yang kau pilih..."
Akupun menoleh pada angin yang tlah hilang
Menatap rintik-rintik hujan yang mencair dalam genangan-genangan tak berwujud
"Manakah yang kau pilih..."
Ah angin itu pun berhembus kembali menanyakan padaku pertanyaan yang sama

Aku pun teringat suara pedagang pasar "dipilih...dipilih...dipilih, pilih saja pak..pilih saja bu..pilih saja dagangannya".
Tetapi ini bukan pasar

"Manakah yang kau pilih...."
Pertanyaannya hanya sebagian
itupun belum jelas
Aku pun terdiam menunggu lanjutannya
Duduk tenang aku dalam dinginnya malam
Ditemani rintik hujan dengan irama tanpa nada

"Dunia ataukah akhirat...."
Ah rupanya itu pertanyaan lengkapnya
Sang angin berhembus hanya ingin menanyakanku itu
Pertanyaan yang selalu bergaung dalam diriku
Pertentangan yang berkecamuk
dalam jiwa-jiwa pencarian
Kenapa selalu dipertentangkan antara dunia maupun akhirat
Tak pernah aku memandangnya sebagai persimpangan
Dunia hanyalah tangga ke langit

Angin malam masih berhembus
Mendinginkan telingaku
Lari entah kemana
Hanya sekedar menyampaikan pesan
Rintik hujan pun berhenti
Seakan setuju dengan jawabku
Disini aku sedang berada di tangga ke langit
Mudah-mudahan selamat di tujuan

Amiin...

No comments:

Post a Comment

Bahasa Merdu - Puisi Cinta

Bahasa Merdu - Pidato