Alhamdulillah...
Semuanya, marilah kita bersyukur
Atas apa yang kita punya
Atas apa yang kita capai
Atas kesempatan yang diberi
Alhamdulillah...
Mari sejenak mencari
Sekiranya kita masih merasa kekurangan
Cobalah teliti nikmat-nikmat yang diberi
Mungkin bisa dimulai dengan membuat daftar
Misal:
- masih hidup
- masih bisa berkarya
- masih makan dan minum dengan nyaman
- masih bisa berpergian
- masih menikmati udara yang bersih
- masih... masih... dan masih
Saya yakin daftarnya akan sangat panjang
Itupun nikmat-nikmat yang teringat dan terlihat
Tetapi entah kenapa
Sekiranya dicabut saja satu
rasanya susahnya bukan main
Misal Allah cabut nikmat sehat
Wah... bisa fatal akibatnya
Tidur tak nyaman
Makan minum pun demikian
Belum waktu yang tak termanfaatkan
Alhamdulillah...
Nikmat Allah tak mungkin diukur
Basahilah lidah senantiasa dengan syukur
Sehingga rasa itu benar-benar tertanam dalam jiwa
Sehingga coban-cobaan hanyalah kerikil-kerikil yang mudah dilalui
Hingga kita tak pernah menyalahkan Nya
Atas apa yang terjadi
Atas apa yang tak tercapai
Atas apa yang hilang dari kita
Alhamdulillah...
Marilah kita berjuang disertai rasa syukur
Sehingga proses yang terjadi tercatat dengan manis
Dicatat sebagai amal oleh Nya
Bahwa hamba-hamba Nya senantiasa bersyukur
Alhamdulillah...
Wednesday, February 17, 2010
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Labels
air mata
akar
akhirat
Allah
angin
apresiasi
balon
bayangan
beban
benci
berkelana
bidadari
biji zarah
buah
buku
CCL(1)
CCL(2)
CCL(3)
CCL(4)
cemas
cerita
cerita absurd
cerita cinta
cerita puitis
cermin
cinta
cinta pergi
cita-cita
damai
danau
daun
detik
doa
dua sahabat
dunia
ekspresi
gadis
garis tangan
gerimis
gratis
gula
hak
hamba
harapan
harimau
hati
hidup
hujan
ide
ilmu
imajinasi
inspirasi
internet
istana
jarak
jeda
jejak
jemu
jerat
jiwa
kakek
kantuk
kelu
kenangan
kewajiban
khayalan
komentar
kondisi sosial
kotak pandora
kreasi
kunci
langit
langkah
lapar
lelaki
lucu
lupa
malam
mangga
mata
matahari
mendung
menikah
mentari
merdeka
mimpi
motivasi
Nabi Muhammad
nafas
naga
nasehat
noktah
ombak
paceklik
pagi
panah
pantai
pantun
pasir
pedagang
pelangi
pemain utama
pemanis
pemberani
pengelana
perasaan
percaya
perisai
perjuangan
pertanyaan
pesawat
pidato
pohon
prasangka
PRH1
PRH2
provokator
puisi
puisi absurd
puisi cinta
puisi islam
puisi jati diri
puisi motivasi
puisi rindu
purnama
pusaka
raja
razia
rindu
rintik-rintik
romantis
ruang hampa
ruang romantis
RYM1
RYM2
RYM3
RYM4
sahabat
sang penyair
sastrawan
sayap
sedih
sehat
selancar
semangat
sembunyi
semut
senang
sepi
sombong
sujud
surga
syair
syukur
tangga
tanya
tari
teh
terlena
timbangan
top up
tunggu
waktu
wudlu
kedengeran kayak puisi om
ReplyDelete