Ini detik ke 60
Menit sudah bertambah
Matahari sudah bergeser
Rumput meninggi sepersekian mili
Angin telah berhembus
Ini detik ke 60
Jam sudah bertambah
Matahari sudah bergeser
Rumput meninggi sepersekian mili
Kendaraanku telah mencapai tujuan
Ini detik ke 60
Hari sudah berganti
Malam yang pekat gelap sunyi
Bintang-bintang bekerlip
Rumput meninggi sepersekian mili
Angin malam entah kemana
Kendaraanku tertambat dalam garasi
Ini detik ke 60
Bulan sudah berganti
Matahari sudah bergeser
Rumput meninggi sepersekian mili
Angka satu dimulai lagi
Pundi-pundi telah terisi
Daftar belanja segera terpenuhi
Ini detik ke 60
Tahun sudah berganti
Semakin dekatkah aku ke tujuan
Ataukah hanya sekedar berjalan
Di arah yang tak nyata
Jarak yang tak beranjak meski sedepa
Tujuan tampaklah dimataku
Janganlah menjauh dariku
Pandu aku hai angin
Teriaklah padaku hai hujan
Bintang-bintang berkeliplah ditujuanku
Bulan ceriakan aku
Mentari semangati aku
Kaki meloncatlah jauh dan jatuhkan aku di garis finish.
Wednesday, March 24, 2010
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Labels
air mata
akar
akhirat
Allah
angin
apresiasi
balon
bayangan
beban
benci
berkelana
bidadari
biji zarah
buah
buku
CCL(1)
CCL(2)
CCL(3)
CCL(4)
cemas
cerita
cerita absurd
cerita cinta
cerita puitis
cermin
cinta
cinta pergi
cita-cita
damai
danau
daun
detik
doa
dua sahabat
dunia
ekspresi
gadis
garis tangan
gerimis
gratis
gula
hak
hamba
harapan
harimau
hati
hidup
hujan
ide
ilmu
imajinasi
inspirasi
internet
istana
jarak
jeda
jejak
jemu
jerat
jiwa
kakek
kantuk
kelu
kenangan
kewajiban
khayalan
komentar
kondisi sosial
kotak pandora
kreasi
kunci
langit
langkah
lapar
lelaki
lucu
lupa
malam
mangga
mata
matahari
mendung
menikah
mentari
merdeka
mimpi
motivasi
Nabi Muhammad
nafas
naga
nasehat
noktah
ombak
paceklik
pagi
panah
pantai
pantun
pasir
pedagang
pelangi
pemain utama
pemanis
pemberani
pengelana
perasaan
percaya
perisai
perjuangan
pertanyaan
pesawat
pidato
pohon
prasangka
PRH1
PRH2
provokator
puisi
puisi absurd
puisi cinta
puisi islam
puisi jati diri
puisi motivasi
puisi rindu
purnama
pusaka
raja
razia
rindu
rintik-rintik
romantis
ruang hampa
ruang romantis
RYM1
RYM2
RYM3
RYM4
sahabat
sang penyair
sastrawan
sayap
sedih
sehat
selancar
semangat
sembunyi
semut
senang
sepi
sombong
sujud
surga
syair
syukur
tangga
tanya
tari
teh
terlena
timbangan
top up
tunggu
waktu
wudlu
No comments:
Post a Comment