Sunday, March 7, 2010

Cinta yang Lebay

Ditandai terbitnya matahari
Waktuku tlah berkurang satu
Engkau masih terdiam
Berbagi senyum tak mau
Aku bukan perayu
Atau pemberi gula dalam berucap
Entah bagaimana meluluhkan
Hatimu karang tak tertaklukan

Cinta layaknya mawar berduri
Indah tak terperi
Nyeri karena tak memiliki
Tambatan hati diam membisu
Sejuta puisi tak mampu mengisi
relung hatimu yang terdalam
Engkau bukan telinga
Engkau bukan gunung
Apa yang akan membuatmu mendengar
Apa yang harus kudaki

Aku bukan bintang dimatamu
Diriku buram dalam matamu
Menoleh pun tak mau
Tegur sapa mu kunanti
Setiap engkau berkata seakan alam terhenti
Kubilang diam pada jantungku
Jangan bersegup
Engkau mengganggu dewiku
Ucapannya mentari
Mengusir awan gelap penantian
Bak lagu yang memberi rasa
Kekosongan hati tak ada
Gerak bibirnya racun rindu terganas
Meninabobokkan
Menenggelamkan

Aku tak punya jati diri
Hilang terbius
Terkubur dalam harapan
bertepuk
berbagi rasa
berbagi cita-cita
tawa canda
Khayalan terlalu nyata
Khayalan terlalu menyita
Dia malah menoreh luka

Jika cinta harus menanti
Menantilah aku
Jika cinta harus memberi
Memberilah aku
Jika cinta tak harus memiliki
Aku tak mau
Aku egois dalam cinta
Aku pejuang cinta
Aku lemah tapi tak takut kalah
Sejuta puisi tak cukup
Sejuta lagi kan kubuat
Aku tak mau menyerah

Ditandai dengan tenggelamnya matahari
Waktuku tlah terisi satu
Untuk cinta yang tak kau beri
Untuk aku yang mencari celah
Dalam hatimu yang tak kau sediakan
Bahkan untuk senyumku yang paling manis
Bahkan untuk rayuanku yang paling puitis

No comments:

Post a Comment

Bahasa Merdu - Puisi Cinta

Bahasa Merdu - Pidato